Rangkuman
BAB 16
Pengantar
Ekonomi Pembangunan
1. Pengertian dan Ruang
Lingkup Ekonomi Pembangunan
Istilah ekonomi pembangunan mengacu
pada suatu pengertian tentang ilmu ekonomi yang diterapkan dalam analisis
masalah dan kebijakan perekonomian Negara-negara yang belum maju (underdeveloped countries) dan atau
Negara-negara sedang berkembang (developing
countries). Dari sudut pandang ilmu ekonomi, pembangunan ekonomi pada
dasarnya adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and freedom to choice). Karenanya yang harus dibangun
terutama adalah :
a. Kualitas SDM
b. Sarana dan prasarana
c. Kelembagaan-kelembagaan ekonomi modern
c. Kelembagaan-kelembagaan ekonomi modern
2.
Berkembangnya Teori Ekonomi Pembangunan
a. Klasifikasi Negara-negara
Dibagian
awal bab ini telah disebutkan beberapa pengelompokan Negara, yaitu Negara maju
(developed country), Negara belum
maju (underdeveloped country), dan
Negara sedang berkembang/membangun (developed
country).
1.)
Negara
Maju dan Belum Maju
2.)
Utara
Selatan
3.)
Dunia
Pertama, Kedua, dan Ketiga
b. Fakta-fakta Berdasarkan Laporan
Badan-badan PBB
Laporan tentang perkembangan
pembangunan manusia tahun 1999 (Human Development Report 1999) yang dikeluarkan
United Nations Development Program (UNDP) menunjukkan bahwa kondisi
perekonomian dunia ketiga makin memprihatinkan.
Tampaknya distribusi pendapatan dunia di abad 21 ini
akan sulit diperbaiki, karena beberapa alasan:
1)
Makin melemahnya akses penduduk dunia
ketiga terhadap sumber daya ekonomi penting, khususnya informasi. Jaringan informasi
modern, khususnya satelit, dikuasai oleh penduduk Negara-negara kaya.
2)
Makin tertinggalnya kualitas SDM
sebagian besar penduduk dunia ketiga, dilihat dari indicator pendapatan per
kapita, konsumsi pangan, konsumsi energy, serta indicator pendidikan dan
kesehatan.
3)
Makin kuatnya cengkraman
perusahaan-perusahaan multinasional (MNC), yang umumnya berasal dari
Negara-negara maju. Sebagai sebuah perusahaan, MNC-MNC akan bertindak
berdasarkan motivasi mencari keuntungan. Tetapi karena outputnya yang sangat
besar, yang mungkin melebihi total PNB beberapa Negara Dunia Ketiga,
menyebabkan perilaku MNC dapat memperburuk keadaan.
c. Hakikat Pembangunan
Istilah pembangunan (development) lebih mengandung makna tentang proses dan upaya
pencapaian peningkatan kualitas hidup. Dengan demikian ada tiga elemen penting
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pembangunan, yaitu:
1) Pembangunan Sebagai Sebuah Proses
2) Pembangunan Sebagai Upaya
3) Pembangunan Berarti Peningkatan
Kualitas Hidup
d. Hakikat Pembangunan Ekonomi
1) Pertumbuhan (Growth)
2) Perubahan (Changes)
3. Karateristik Negara
Sedang Berkembang
a. Rendahnya Tingkat Kehidupan (Low Level of Living)
b. Rendahnya Tingkat Produktivitas (Low Level of Productivity)
c. Tingginya Tingkat Pertambahan
Penduduk (High Rates of Population Growth)
d. Tingginya Rasio Tingkat
Ketergantungan (High Rates of Dependency
Ratio)
e. Tingginya Tingkat Pengangguran (High Rates of Unemployment)
f. Ketergantungan Pada Sektor
Pertanian Primer (Substantial Dependence
on Agricultural Primary Production)
g. Pasar dan Informasi yang tidak
sempurna (Imperfect Market and
Information)
h. Ketergantungan yang Besar dan
Kerentanan terhadap Kondisi Eksternal (Dominance,
Depedence, and Vulnerability in
International Relation)
4. Pembangunan Ekonomi
Sebagai Proses Transformasi
a. Transformasi Pertanian
b.
Transformasi
Kependudukan
1) Transisi Demografi
Transisi
kependudukan (demographic transition) adalah suatu perubahan dari kondisi
tingkat kelahiran dan kematian yang tinggi ke kondisi tingkat kelahiran dan
kematian rendah.
2) Perubahan Struktur Penduduk
Dalam jangka
panjang terjadi perubahan struktur penduduk, terutama dilihat dari usia dan
tingkat pendidikan. Dari kategori usia, jumlah penduduk akan di dominasi oleh
penduduk usia produktik dan manula. Sementara dari kategori pendidikan, akan
makin banyak penduduk yang berpendidikan menengah atau lebih tinggi.
3) Meningkatnya Penduduk Perkotaan
Kemajuan ekonomi
juga ditandai dengan berkembangnya kota-kota lama dan tumbuhnya kota-kota baru.
Kota-kota tersebut berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintah, kegiatan
ekonomi(bisnis), dan mungkin juga pusat kebudayaan.
c.
Transformasi Struktural
1) Struktur Produksi
2) Struktur Permintaan
d.
Transformasi Kelembagaan
Termasuk dalam
transformasi kelembagaan adalah makin tersedia dan sempurnanya lembaga-lembaga
untuk pengambilan keputusan yang individual atau mandiri. Transformasi
kelembagaan sangat memperkuat transformasi-transformasi lainnya, sehingga
perekonomian dapat mempertahankan pertumbuhan dan perubahan ekonomi dalam
jangka panjang.
5.
Masalah dan Kebijakan Ekonomi di Negara-negara Sedang Berkembang
a.
Permintaan dan Penawaran Agregat
1) Permintaan Agregat
2) Penawaran Agregat
b.
Kebijakan-kebijakan Pembangunan
1) Kebijakan Ekonomi
a)
Kebijakan
Moneter
b)
Kebijakan
Fiskal
c) Kebijakan Ekonomi Internasional
2).
Kebijakan Nonekonomi
Pengalaman
pembangunan di NSB berkali-kali menunjukan bahwa kebijakan ekonomi yang
dirancang dan dilaksanakan tidak meberikan hasil seperti yang diharapkan. Di indonesia,
subsidi BBM telah dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok kaya dengan pembeli
BBM yang lebih banyak digunakan untuk mobil dan sumber energi lainnya. Demikian
juga subsidi pendidikan tinggi, khususnya diperguruan tinggi negeri saat ini
lebih banyak dinikmati oleh anakanak dari keluarga mampu. Kebijakan nonekonomi
yang dapat ditempuh pemerintah antara lain penegakan hukum, memperbaiki kondisi
demokrasi, desentralisasi atau pengembangan otonomi daerah secara bertahap.
c. Utang Luar Negeri (External Debt)
1)
Utang
Luar Negeri Pemerintrah (Public External Debt)
2)
Utang
Luar Negeri Swasta (Private External Debt)
3) Pekembangan Utang Luar Negeri Dunia
Ketiga
d.
Rasio Beban Utang Luar Negeri
1)
Rasio
ULN/PDB
2) Debt Service Ratio (DSR)
6. Teori-teori Ekonomi Pembangunan
a.
Teori Adam Smith
Adam Smith
(1723-1790) melihat pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian
akan tumbuh dan berkembang bila mekanisme pasar berjalan baik(sempurna).
b.
Teori Malthus
Thomas Robert
Malthus (1766-1834) menyoroti keterkaitan antara pertambahan ekonomi dengan
pertambahan penduduk. Menurut Malthus, pertambahan penduduk yang menurut deret
ukur, sementara pertumbuhan pangan menurut deret hitung, menyebabkan perekonomian
untuk generasi mendatang cenderung suram.
c.
Teori Karl Marx
Karl
Marx (1818-1883) memandang proses kemajuan ekonomi sebagai proses evolusi
sosial. Teori Karl Marx yang bersifat evolusioner diubah menjadi teori
pembangunan yang revolusioner dengan melakukan beberapa tindakan :
1)
Merebut kekuasaan dengan kekerasan dari
tangan Tsar Rusia,
2) Membentuk
monopoli politik dengan mendirikan partai mayoritas tunggal,
3) Monopoli
kekuatan militer,
4) Mempercepat proses kemajuan ekonomi
dengan menggunakan mekanisme non pasar, yaitu perencanaan terpusat.
d.
Teori Rostow
Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang
menjadi perekonomian maju dalam lima tahap :
1)
Tahap
Perekonomian Tradisional
Pada
tahap ini kegiatan ekonomi masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri.
Produktivitas masih rendah, sementara aplikasi teknologi dan manajemen masih
sangat terbatas.
2)
Tahap
Pra lepas Landas
Yang
dimaksud tahap lepas landas adalah tahap dimana perekonomian mampu bertumbuh
dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Tahap pra lepas landas merupakan masa
transisi di mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai pertumbuhan
dengan kekuatan mandiri.
3)
Tahap
Lepas Landas (Take Off)
Tahap lepas landas ditandai dengan tingginya
pertumbuhan ekonomi dan investasi
4)
Tahap
Kedewasaan (Maturity)
Tahap
ini oleh Rostow diartikan sebagai suatu periode di mana masyarakat sudah secara
efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar factor-faktor produksi
dan kekayaan alam.
5)
Tahap
Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)
Tahap
ini mempunyai ciri-ciri :
a)
Adanya jaminan yang lebih baik bagi angkatan kerja.
b)
Tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai.
c)
Negara mencari peluasan kekuatan di mata dunia.
e.
Teori Neo Imperalisme
Teori
ini coba menjelaskan mengapa NSB sampai saat ini belum sepenuhnya berkenbang.
Salah satu jawaban penting adalah program pembangunan ekonomi telah menimbulkan
ketergantungan baru terhadap Negara-negara kapitalis.
f.
Teori Lewis
Teori
Arthur Lewis menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu
Negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sektor industri. Menurut
Lewis, syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan sector industry sebagai mesin
pertumbuhan adalah investasi (barang modal) di sector industry harus
ditingkatkan.
g.
Teori Pembanguna Neo Klasik
Teori
ini merupakan pengembangan kembali ide-ide awal dari teori Neo-Klasik untuk
diterapkan dalam pembangunan ekonomi dunia ketiga.
BAB
17
Pembangunan
Terlanjutkan (Sustainable Development)
1.
Rusaknya
/ Memburuknya Kondisi Lingkungan Hidup
Di
Negara-negara maju, kerusakan lingkungan hidup terjadi dalam bentuk polusi
udara, makin berkurangnya jumlah hutan, sedangkan di Negara-negara dunia
ketiga, kerusakan lingkungan yang paling menonjol adalah penebangan hutan,
menurunnya kualitas air, degradasi lahan, dan meningkatnya pemukiman kumuh di
wilayah perkotaan.
2.
Ketidakadilan
Antargenerasi (Inter-Generation Inequiality)
Yang
dimaksud dengan ketidakadilan antargenerasi adalah kondisi di mana generasi
kita dan pendahulu kita, telah mengeksploitasi alam sedemikian rupa, sehingga
tidak memberikan cadangan yang memadai untuk di nikmati generasi selanjutnya.
1.
Imbang Korban Pertumbuhan Ekonomi-Kualitas Lingkungan Hidup
a.
Beberapa Konsep Dasar
1)
Sumber Daya Ekonomi
Sumber
daya ekonomi (SDE) adalah unsur lingkungan hidup yang ada dalam diri dan di
luar diri pribadi manusia yang dapat secara riil dan atau potensial bermafaat
untuk aktivitas produksi barang dan jasa, dalam rangka peningkatan kualitas
hidup manusia, secara individu maupun kolektif. Sumber daya ekonomi terdiri
atas sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural
resources), sumber daya buatan (man made resources). Sumber daya buatan adalah
segala sesuatu, baik dalam bentuk fisik maupun non fisik, yang merupakan hasil
karya manusia, yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Contohnya adalah barang-barang modal berupa
mesin-mesin dan bangunan.
2)
Sumber Daya Alam (Natural Resources)
Sumber
daya alam (SDA) ialah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah,
misalnya tanah, air dan peairan, udara dan ruang, mineral, panas bumi, gas
bumi, angina, pasang-surut, arus laut. Sumber daya alam dapat dibedakan
berdasarkan SDA terbarui (renewable natural resources) dan SDA tak terbarui
(non renewable resources).
Yang
dimaksud dengan SDA tak terbarui (SDATT) adalah SDA yang stoknya akan terus
berkurang jika terus dieksploitasi. Contohnya adalah minyak bumi, batubara dan
barang-barang tambang lainnya. Yang dimaksud SDA terbarui (SDAT) adalah SDA
yang stoknya dapat dipulihkan, seperti ikan di sungai dan di laut, pohon-pohon
di hutan dan binatangbinatang ternak.
3)
Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup (environment) adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk manuisa dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. (UU No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup).
b. Pertumbuhan Ekonomi dan Ekploitasi
Sumber Daya Alam
Y
= f(K, L, N)
Di
mana :
Y
= output (PDB)
K = barang modal (sumber daya buatan)
L = tenaga kerja (sumber daya manusia)
N = sumber daya alam
K = barang modal (sumber daya buatan)
L = tenaga kerja (sumber daya manusia)
N = sumber daya alam
c. Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan
Kualitas Lingkungan
Beberapa ukuran sederhana penurunan kualitas
lingkungan hidup adalah polusi udara, air dan tanah, makin sulitnya memperoleh
air bersih, makin memanasnya suhu bumi, serta terganggunya iklim dan cuaca
akibat perusakan hutan. Masalah global yang dihadapi umat manusia saat ini
antara lain adalah makin memanasnya suhu permukaan bumi (global warming).
Memanasnya suhu permukaan bumi antara lain disebabkan oleh kenaikan konsentrasi
gas rumah kaca di atmosfir sebagai akibat kegiatan manusia. Istilah efek rumah
kaca (greenhouse effect) berasal dari system penanaman sayur mayor dan
bunga-bunga didalam rumah kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan
rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Lapisan
atmosfir terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir, dan termosfir. Lapisan terbawah,
yakni troposfir, adalah yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca.
2.
Masalah-masalah di Masa Mendatang
Menurut
Emil Salim (1988), beberapa masalah yang akan terus-menerus dihadapi masyarakat
dunia adalah kependudukan, ketersediaan pangan, kelestarian spesies dan
ekosistem, industrialisasi, ketersediaan energy, dan perkembangan kota. Tiga
alasan penting yang akan dibahas adalah masalah kemiskinan, dampak kemajuan
teknologi, dan kekuatan monopoli.
a. Kemiskinan
b. Dampak
Kemajuan Teknologi Yang Mendua
c. Kekuatan
Monopoli
3.
Pembangunan Terlanjutkan (Sustainable Development)
Masalah-masalah
yang telah dijelaskan di atas mendorong pemikiran alternative konsep
pembangunan. Salah satu hasil penting adalah berhasil dirumuskannya konsep
pembangunan terlanjutkan (Suistainable Development).
a.
Definisi
dan pengertian
Yang dimaksud dengan
pembangunan terlanjutkan
(sebagian orang menyebut pembangunan berkelanjutan) adalah pembangunan
yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (meeting the needs of present
generation without compromising the needs of future generations).
Rumusan diatas
membuat 2 komponen pokok, yaitu kebutuhan dan keterkaitan. Konsep kebutuhan
berkaitan erat dengan aspek keadilan distribusi output dunia, dimana seharusnya
pemenuhan kebutuhan diprioritaskan kepada penduduk yang masih bergulat pada
kemiskinan. Keterbatasan dikaitkan dengan aspek teknologi dan pranata social
dalan pengelolaan SDA dan lingkungsan hidup.
b. Perhitungan PDB berdasarkan konsep
pembangunan terlanjutkan
PNN* = PNB – Dm – Dn
Dimana:
PNN* = Produk nasional netto yang
terlanjutkan
PNB = Produk nasional bruto
Dm = Depresiasi barang modal
Dn = Depresiasi sumber daya lingkungan yang dinyatakan dalam satuan moneter (uang) Per tahun.
PNB = Produk nasional bruto
Dm = Depresiasi barang modal
Dn = Depresiasi sumber daya lingkungan yang dinyatakan dalam satuan moneter (uang) Per tahun.
Dari persamaan di atas,
bahwa perhitungan PPN berdasarkan pembangunan terlanjutkan memperhitugkan
kelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup. Karena pelestarian lingkungan
hidup dan penghematan SDA membutuhkan biaya, maka biayanya harus diperhitungkan
dalam analisis PDB.
PNN* = PNB – Dm – Dn –
RA – A
Dimana:
RA = pengeluaran yang
dibutuhkan untuk memulihkan (to restore) sumber daya lingkungan, seperti hutan,
air, ikan
A = pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencegah
kerusakan lingkungan, seperti polusi udara, penurunan kualitas air dan tanah.
Konsep pembangunan terlanjutkan akan
diperoleh kompensasi atas berkurangnya output:
1. Makin sehatnya lingkungan akan
mengurangi biaya pemeliharaan kesehatan, sekaligus meningkatkan utilitas hidup
2. Makin kecilnya distorsi pasar sebagai
akibat berkurangnya eksternalitas yang merugikan masyarakat.
3. Meningkatkan efisiensi perusahaan.
4. Memperbaiki akses masyarakat terhadap
pemanfaatan SDA dan lingkungan.
5. Memperbaiki distribusi pemanfaatan
SDA antargenerasi.
4.
Penerapan di Indonesia
Di
dalam negeri, komitmen pemerintah diwujudkan dalam GBHN dan pembuatan
undang-undang maupun peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup. Salah satu
undangundang terpenting yang dihasilkan adalah undang-undang nomer 4 tahun 1982
tentang pokokpokok ketentuan lingkungan
hidup, yang kemudian diperbarui menjadi undang-undang nomer 23 tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup.
a.
Masalah Lingkungan di Indonesia
1) Deforestrasi
2) Degradasi
lahan
3) Kekurangan
air
4) Polusi
udara dan air
b.
Faktor Penentu Pelaksanaan Pembangunan Terlanjutkan Di Indonesia
1) Kehendak
politik pemerintah
2) Peranan
institusi lingkungan pemerintah
3) Peranan
lembaga swadaya masyarakat (LSM)
4) Peranan
sector industry
5) Peranan
media massa
6) Kesadaran
dan partisipasi masyarakat
c. Otonomi daerah
Mulai
1 juni 2001 pengelolaan SDA dilaksanakan dalam kerangka desentralisasi
berdasarkan UU No. 22/1999. Titik berat penyelenggaraan otonomi daerah adalah
kabupaten, sedangkan provinsi menjalankan fungsi-fungsi dekonsentrasi
(melaksanakan tugas pemerintah pusat dang mengoordinasikan kegiatan antar
kabupaten dalam provinsi).
d. Pengelolaan sumber daya kelautan
Potensi sumber daya kelautan yang masih
dapat dikembangkan beberapa diantaranya:
1) Potensi
perikanan yang masih bisa dimanfaatkan sebesar 2,6 juta ton per tahun
2) Budidaya
tambak masih dapat dibuka hingga 500.000 hektar
3) Budidaya
karang dan rumput laut
4) Cekungan
minyak, khususnya dilautan dalam\
5) Energy
kelautan (ocean thermal energy conversion) dan energy gelombang
6) Wisata
bahari
7) Transportasi
laut
Beberapa masalah yang dihadapi dalam
pengelolaan sumber daya kelautan antara lain adalah:
1) Kurangnya
data dan informasi tentang kelautan kita
2) Kerusakan-kerusakan
sumber daya kelautan seperti habisnya hutan mangrove di daerah-daerah
berpenduduk padat.
3) Masih
lemahnya kapasitas manajerial pengelolaan laut
4) Minimnya
dana yang tersedia untuk pelestarian lingkungan termasuk kelautan
5) Lemahnya pendukung (constituent) lingkungan
daerah
6) Potensi
konflik horizontal (antarpemerintah daerah) maupun vertical (pusat provinsi
kabupaten) dalam hal pengelolaan sumber daya kelautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar